KPID Jatim dan Mafindo Latih Lembaga Penyiaran Lawan Hoaks
Surabaya – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur berkolaborasi dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melakukan Pelatihan Cek Fakta untuk Lembaga Penyiaran se-Jawa Timur, Kamis (16/03/2023) lalu. Pelatihan tersebut bertujuan untuk melatih lembaga penyiaran se-Jawa Timur menjadi penjernih beragam informasi yang beredar di masyarakat menjelang tahun pemilihan umum.
“Sampai saat ini televisi dan radio masih menjadi media yang memiliki tingkat kepercayaan masyarakat tinggi dibandingkan dengan media mainstream lainnya. Dengan demikian televisi dan radio memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan penyampaian informasi yang benar,” kata Ketua KPID Jawa Timur, Immanuel Yosua Tjiptosoewarno.
Pelatihan Cek Fakta untuk Lembaga Penyiaran se-Jawa Timur dimoderatori oleh Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPID Jatim, Sundari. Pelatihan ini diikuti hampir 150 peserta yang terdiri dari lembaga penyiaran se-Jawa Timur maupun pemerhati penyiaran.
Sundari menyampaikan, pelatihan Cek Fakta untuk Lembaga Penyiaran se-Jawa Timur ini merupakan komitmen KPID Jawa Timur untuk mendorong kapasitas lembaga penyiaran di Jawa Timur. “Besar harapan KPID Jatim, peserta pelatihan cek fakta kali ini bisa menjadi agen verifikasi informasi yang beredar di tengah masyarakat,” kata Sundari.
Perwakilan dari Mafindo, Adi Syafitrah, selaku pemeriksa fakta, enam ciri-ciri informasi hoaks. Keenam itu adalah judul yang bombastis, alamat website yang tidak jelas, tidak mencantumkan nama penulis dan alamat redaksi, narasinya provokatuf, memanipulasi konten dan meminta dishare atau diviralkan.
Fitrah, juga berbagi tips menerima informasi untuk melawan hoaks. Ia menyampaikan ketika menerima informasi, baca, dengar, dan tonton sampai habis. Peserta juga disarankan untuk mencari tahu asal informasi tersebut, dari media yang kredibel atau tidak.
“Jika ragu jangan diteruskan. Jangan menyebarkan ke media sosial dengan alasan dengan alasan hanya ingin bertanya,” kata Fitrah.
Meski informasi itu benar namun tak ada manfaatnya, Fitrah juga melarang informasi itu disebar. Anjuran saring sebelum sharing (berbagi) diperlukan agar tidak ada korban hoaks, atau tanpa disadari menjadi pelaku penyebaran kebohongan.
Fitrah juga mengajarkan cara menggunakan fitur Google untuk memverifikasi informasi tulisan, foto, maupun video yang beredar. Penggunaan map dan lens di aplikasi tersebut bermanfaat untuk membuktikan fakta atau kebenaran informasi visual.
“Kolaborasi dan pelatihan semacam ini dapat meningkatkan kemampuan untuk melakukan cek fakta. Setelah ini, besar harapannya kita semua bisa mulai mau melakukan periksa fakta mulai dari informasi yang ada di sekitar kita,” kata pemeriksa fakta Mafindo tersebut.

- Published in Posts
WHO Membangun Kurikulum Manajemen Infodemik, Mafindo Ikut Terlibat

Keterangan foto: Peserta Konsultasi Teknis WHO di depan Fakultas Kedokteran Universitas Beograd, 21 Maret 2023. Mafindo ikut dalam acara itu, diwakili oleh Santi Indra Astuti (depan, kedua dari kanan). (Kredit: WHO/Damir Begovic).
Untuk mengembangkan kapasitas manajemen infodemik di masa depan, WHO mengadakan konsultasi teknis untuk membangun kurikulum global untuk manajemen infodemik pada 21-23 Maret di Beograd, Serbia. Diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Beograd, konsultasi tersebut mempertemukan 47 perwakilan akademisi, kesehatan masyarakat dan asosiasi profesional, dan otoritas kesehatan dari enam wilayah WHO.
- Published in Posts
Laporan Pemetaan Hoaks Tahun 2021
- Published in Posts
Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Maret 2022
- Published in Posts
Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Januari 2023
- Published in Posts
Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Februari 2022
- Published in Posts
KOMUNIKASI VAKSIN COVID-19 DAN CEK FAKTA
- Published in Posts
Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Januari 2022
- Published in Posts
Laporan Pemetaan Hoaks Tahun 2020
- Published in Posts
BENAR ATAU SALAH VIDEO CACING AKIBAT MAKAN SOSIS, NAGET & SEJENISNYA DARI DAGING YG LAMA DIAWETKAN?
Selengkapnya saksikan di:
#MAFINDO #TipsDanTrikPeriksaFakta #HoaxBusterTools
Sebuah akun Facebook mengunggah sebuah video yang memperlihatkan proses operasi pengangkatan cacing yang tampak sudah bergulung dan menyumbat usus besar dengan narasi sebagai berikut:
“Akibat makan sosis, naget dan sejenisnya, dari daging yg lama di awetkan.. ngerinya”
Nah, kali ini kita akan melakukan periksa fakta terkait postingan tersebut dengan menggunakan aplikasi Hoax Buster Tools MAFINDO. Buat kalian yang penasaran bagaimana cara untuk melakukan periksa fakta dari kabar tersebut yuks simak tayangan video berikut ini ya 😊😊
- Published in Posts