[ACARA] Mafindo Semarang Ajak Generasi Z Menangkal Hoaks
Relawan MAFINDO Semarang menjadi narasumber pada seminar Generasi Z Menangkal Hoax di SMAN 13 Semarang (27/2). Kegiatan ini diseleggarakan oleh Wahid Foundation, yang sudah bekerjasama dengan SMAN 13 Semarang untuk mewujudkan Sekolah Damai. Kegiatan ini dihadiri 100 siswa dari SMAN 13 Semarang dan sekolah imbas di sekitar SMAN 13 Semarang beserta guru-guru.
Acara dibuka oleh Kepala SMAN 13 Semarang pada pukul 09.30. Setelah sambutan-sambutan, seminar dimulai dengan moderator Maulia dari Wahid Foundation.
Narasumber pertama, Priska Nur Safitri, menyampaikan seputar hoaks, bahayanya, dan cara menangkalnya. Anggota Litbang MAFINDO Pusat ini menyampaikan bahwa sejak 2016, jumlah hoaks yang berhasil diidentifikasi dan diperiksa kebenarannya selalu meningkat secara signifikan, dengan dominasinya adalah hoaks politik dan agama. Selain itu, Priska juga memberikan contoh-contoh hoaks terkini.
Priska juga menyampaikan fiqih bermedia sosial yang baik, yaitu dengan melihat kebenaran dan manfaat. Pesan penting dari Priska adalah bahwa bermedsos itu bukan ‘yang penting posting’ namun ‘posting yang penting.’
Narasumber kedua, Amalia Raissa Ardiani, menyampaikan materi pemeriksaan fakta sederhana. Raissa memandu peserta seminar memeriksa kebenaran informasi berupa narasi dan foto, menggunakan aplikasi Hoax Buster Tools. Raissa mengatakan, sebenarnya banyak hoaks yang merupakan ‘hoaks lama bersemi kembali’ sehingga penggunaan HBT akan banyak membantu untuk melawan hoaks.
Antusiasme peserta seminar untuk menjajal HBT sangat besar. Tidak hanya para siswa, bapak-ibu guru juga ikut bersemangat melakukan periksa fakta menggunakan alat-alat yang ada dalam aplikasi HBT.
Setelah materi dan tanya-jawab, peserta seminar bermain bersama. Permainan Kahoot yang terdiri dari 15 pertanyaan seputar materi berlangsung seru, dengan 41 ponsel yang terdaftar mengikuti Kahoot saling susul-menyusul. Banyaknya jumlah jawaban benar dan ketatnya persaingan dalam permainan Kahoot ini menunjukkan pemahaman peserta yang tinggi akan materi seminar.
Acara berakhir pukul 11.30. Para peserta dan pemateri kemudian menyempatkan diri untuk foto bersama.
[Top 5] Topik Teratas Periksa Fakta MAFINDO Periode 8-14 Februari 2020
Benarkah @FadliZon akan menyusul ISIS eks WNI jika tak dipulangkan? Apa iya sih mi goreng Indonesia masuk daftar makanan penyebar virus Corona?
Kami kupas di #CekFakta bersama @beritaKBR. Bisa Anda dengarkan di: http://bit.ly/38yjaVP juga di radio jaringan KBR setiap Senin pukul 16:30 WIB dan streaming di KBR.id
#KBRPrime #Podcast #PodcastIndonesia
(5) Mi Goreng Indonesia Masuk Daftar Makanan Yang Menyebarkan Virus Corona di Australia http://bit.ly/38izFFb
(4) SCREENSHOT ” Fadli Zon Akan Menyusul Eks ISIS Jika Tidak Dipulangkan” http://bit.ly/321rBq2
(3) “ALHAMDULILLAH.Akhirnya Aktor Laga JACKIE CHAN, Sudah Resmi Memeluk Agama ISLAM” http://bit.ly/37mlXQF
(2) “Saking takutnya dengan virus corona Orang Cina Islam yang sholat arahnya kemana mana” http://bit.ly/3bpn0Cv
(1) Anies Baswedan Dapat Gelar Amirul Amanah atau Pemimpin Yang Amanah http://bit.ly/2P3iwrM
[ACARA] Komisariat Mafindo Bandung Mengisi Edukasi Anti Hoaks dengan Banyak Permainan
Komisariat MAFINDO Se – Kota Bandung langsung menyelenggarakan kampanye publik anti hoaks di area Car Free Day (CFD) di depan EduPlex Coworking Space, Jl. Ir. H. Juanda No.84, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu 23 Februari 2020. Kegiatan ini dilaksanakan setelah sehari sebelumnya, 12 Komisariat MAFINDO tersebut mengikuti acara pelatihan literasi digital, lomba periksa fakta dan deklarasi komisariat.
Kampanye publik anti hoaks yang mengambil tajuk “Generasi Milenial Menjadi Pemeriksa Fakta dalam Keluarga” ini dimulai dari pukul 06.00 sampai 09.00 Wib. Dalam waktu tersebut para anggota komisariat menjelaskan tentang seputar MAFINDO, Komisariat MAFINDO dan alat pencarian fakta dari MAFINDO kepada masyarakat yang ada di area CFD tersebut.
Ketua Komite Fact Checker MAFINDO, Aribowo Sasmito menyambut positif partisipasi para anggota Komisariat MAFINDO yang ada di Bandung. Ia memberikan semangat kepada anggota Komisariat MAFINDO agar tidak mudah menyerah untuk memberitahukan klarifikasi fakta dari suatu hoaks kepada anggota keluarga di grup – grup Whatsapp. Selain itu Ari juga berpesan kepada para anggota Komisariat MAFINDO untuk terus mengasah soft skillnya yakni berpikir kritis dan berkolaborasi dalam melawan hoaks serta menggencarkan literasi.
Selain itu, Ketua Panitia sekaligus Manajer Program Hoax Crisis Centre (HCC) Jawa Barat, Dedy Helsyanto menambahkan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memantik para milenial khususnya mahasiswa untuk sadar dan berkeinginan melawan hoaks. Tidak berhenti sampai disitu, para anggota komisariat ini pun akan terus dilatih agar mempunyai kemampuan memeriksa fakta yang mumpuni.
Dedy yang juga Pemeriksa Fakta Senior MAFINDO berharap jumlah Komisariat MAFINDO dengan kegiatan – kegiatan serupa semakin banyak di daerah, kota, kabupaten atau provinsi lainnya yang tentunya berkolaborasi juga dengan relawan – relawan seperti yang ada di Kota Bandung ini.
Dalam kegiatan kampanye publik anti hoaks ini, Komisariat MAFINDO yang ada di Bandung pun mengisinya dengan berbagai permainan, diantaranya permainan ular tangga literasi digital. Yang paling menarik adalah permainan kuda bisik yang melibatkan orang tua, dewasa dan remaja. Acara tersebut semakin seru ketika para anggota Komisariat MAFINDO di Bandung, kawan – kawan panitia dari Komisariat yang ada di Jabodetabek dan kawan – kawan Fact Checker MAFINDO membuat video Tik Tok yang menarik perhatian para peserta CFD.
Diketahui dari kegiatan tersebut, terdapat sekitar 70 masyarakat yang berpartisipasi dengan mengisi daftar hadir yang telah disiapkan panitia. Ada juga masyarakat yang langsung mendownload alat Hoax Buster Tools dari MAFINDO dan mengikuti media sosial MAFINDO.
[ACARA] UNPAD Juara Pertama Lomba Periksa Fakta Kategori Mahasiswa Se – Kota Bandung
Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) didukung Hoax Crisis Centre (HCC) Jawa Barat menggelar lomba periksa fakta kategori mahasiswa. Bila sebelumnya diselenggarakan di Jakarta, lomba kali ini yang bertajuk “Pemeriksa Fakta Milenial Awasi Pilkada 2020” diadakan di Kota Bandung tepatnya di BLOCK71, Innovation Factory, Jl. Ir. H. Juanda No.108, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Sabtu 22 Februari 2020.
Dedy Helsyanto selaku Ketua Panitia dan juga Manajer Program HCC Jawa Barat menerangkan bahwa cukup banyak perguruan tinggi di Kota Bandung yang berminat berpartisipasi. Namun sesuai dengan persyaratan yang ada, hanya 12 tim dari 12 perguruan tinggi yang dapat mengikuti lomba periksa fakta ini.
Tim Universitas Padjajaran (UNPAD) yang terdiri dari empat mahasiswa jurusan Jurnalistik yakni Jannet Sailendra, Rafie Trisnadi, Nadya Zalfa Nafira dan Rafie Trisnadi berhasil menjadi Juara Pertama dengan membawa trofi, piagam penghargaan dan hadiah berupa uang tunai. Begitu pun dengan Juara Dua (II) yang ditempati oleh Universitas Telkom yang terdiri dari Alengga Desra Raihan Enmesta, Hashim Thaci S. Pane dan Yusril Arifaturohman. Juga Juara Tiga (III) yang diraih oleh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri dari Muhammad Rafi Shalahudin, Renanda Dwina Putri, Rizki Abdul Azis dan Ghufari Azmiy Waliy.
Dedy yang juga Pemeriksa Fakta Senior MAFINDO mengatakan selisih nilai antara kampus yang juara tidak jauh berbeda. Begitu pun dengan yang tidak juara. Artinya persaingannya sangat ketat.
Contoh soal hoaks yang diberikan kepada peserta, menurut Dedy, termasuk kasus yang sulit. Dimana terdapat video dengan voice over yang narasinya banyak kekeliruan, dan ini harus diperiksa faktanya serta disusun klarifikasinya oleh peserta dalam waktu yang terbatas, sekitar dua (2) jam.
Soal hoaks terkait Pilkada yang diberikan kepada peserta, menurut Dedy bertujuan untuk memantik kepedulian milenial khususnya mahasiswa terhadap konten – konten hoaks yang berisi politik, suku, agama, ras dan antar golongan.
Harapannya lanjut Dedy, dari lomba periksa fakta ini, akan banyak milenial khususnya mahasiswa yang dapat membantu mengklatifikasi hoaks – hoaks Pilkada 2020, mulai dari sebelum pemilihan, saat pemilihan hingga usai pemilihan.
Terakhir Dedy menegaskan, akan terus menyelenggarakan lomba periksa fakta di kota dan provinsi lainnya, dengan melibatkan partisipasi yang lebih banyak lagi dari perguruan tinggi yang ada. Berarti jumlah Komisariat MAFINDO yang bergerak di perguruan tinggi pun nantinya akan lebih banyak lagi.
[ACARA] Kabupaten Wonosobo Gandeng Mafindo “Sharing Hoaks Seputar Virus Corona”
Dalam rangka rakor kesiapsiagaan penanggulangan Convid-19, Setda kabupaten Wonosobo mengundang Mafindo sebagai narasumber untuk sharing soal Hoax Seputar Virus Corona pada Rabu 19 Februari 2020. Bertempat di ruang Mangunkusumo Setda wonosobo, Rakor ini dihadiri Forkominda , camat, kepala puskesmas, direktur rumah sakit, klinik Pratama, se Kabupaten Wonosobo.
Rakor ini sebagai bentuk perhatian serius pemerintah Wonosobo dalam menyiapkan segala hal berkait penyebaran virus Corona di Kabupaten Wonosobo, baik dari infrastruktur berupa alat dan tenaga medis khusus penanganan virus Corona, juga dalam mengedukasi masyarakat dalam menghadapi penyebaran virus ini.
Diawali dengan paparan dari DR Jaelan Sulat, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Wonosobo soal kondisi terkini virus Corona di dunia juga di Wonosobo.
Mafindo Wonosobo yang diwakili Astin Meiningsih sharing hoax seputar virus Corona, cara mengecek kebenaran berita, dan kolaborasi lawan hoax di Wonosobo.
Kehadiran Mafindo sebagai perwakilan komunitas merupakan perwujudan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam edukasi kesehatan di Kabupaten Wonosobo.
[ACARA] Komisariat MAFINDO Bertambah Menjadi 20 Perguruan Tinggi
Guna mempersiapkan regenerasi relawan anti hoaks serta mengembangkan gerakan memeriksa fakta dan kampanye literasi kepada seluruh lapisan masyarakat, Organisasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) terus membentuk dan menambah jumlah Komisariat MAFINDO yang ada di perguruan tinggi. Kali ini MAFINDO membentuk dan mendeklarasikan 12 Komisariat MAFINDO yang ada di Kota Bandung dan ini menambah jumlah delapan (8) Komisariat MAFINDO yang ada di Jabodetabek.
Care Taker Komisariat MAFINDO sekaligus Manajer Program Hoax Crisis Centre (HCC) Jawa Barat, Dedy Helsyanto, menjelaskan 12 Komisariat MAFINDO di Kota Bandung ini terdiri dari beberapa perguruan tinggi, yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung, Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Sangga Buana YPKP, Universitas Informatika dan Bisnis (UNIBI), Universitas Muhammadiyah Bandung, International Women University (IWU) Bandung, Universitas ARS, Universitas Telkom dan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). Deklarasi Komisariat MAFINDO dari 12 perguruan tinggi tersebut, kata Dedy, dilakukan bersamaan pelatihan literasi digital dan lomba periksa fakta pada Sabtu 22 Februari 2020 di BLOCK71, Innovation Factory, Jl. Ir. H. Juanda No.108, Lebakgede, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Dedy yang juga Pemeriksa Fakta Senior di MAFINDO menjelaskan terkait pelatihan literasi digital dan lomba periksa fakta, tema yang diambil adalah “Pemeriksa Fakta Milenial Awasi Pilkada 2020”. Alasan pemilihan tema tersebut mengingat adanya kekhawatiran terhadap penyebaran hoaks di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang ada di 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.
Dalam pelatihan literasi digital, dihadirkan dua narasumber yakni Anggota Bawaslu Kabupaten Bandung, Hedi Ardia yang menyampaikan materi “Pengaruh Hoaks terhadap Pemilih Khususnya Generasi Milenial” dan Dedy sendiri yang memaparkan materi “Pemeriksa Fakta Milenial Awasi Pilkada 2020”. Pemaparan materi dari kedua narasumber intinya mengajak milenial melalui Komisariat MAFINDO untuk melawan hoaks, memeriksa fakta dan mengkampanyekan literasi di Pilkada 2020.
Setelah pelatihan literasi digital, acara dilanjutkan dengan pelaksaan lomba periksa fakta. Komisariat MAFINDO yang berjumlah 12 diberi contoh soal hoaks terkait Pilkada 2020. Para peserta yang terdiri dari empat (4) orang ditiap Komisariat MAFINDO diberikan waktu selama 2 jam untuk menuliskan kebenaran atau fakta dari kasus hoaks yang telah diberikan.
Kegiatan ini berlangsung lancar berkat dukungan seluruh pihak. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Operasional MAFINDO, Dewi S Sari, Ketua Komite Fact Checker MAFINDO, Aribowo Sasmito, Fact Checker MAFINDO, Muhammad Khairil, Bentang Febryliyan, Adi Syafitra.
Kemudian hadir juga dari perwakilan Komisariat MAFINDO Jabodetabek yakni Nita dari Komisariat Mafindo Universitas Indonesia (UI), Nessa dari Komisariat MAFINDO BSI Depok, Mala dari Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Alfan dari Komisariat MAFINDO Guna Darma dan Dimas dari Komisariat MAFINDO Universitas Pancasila (UP) serta Zastra perwakilan dari Relawan MAFINDO Bandung.
[Top 5] Topik Teratas Periksa Fakta MAFINDO Periode 15-21 Februari 2020
Beredar tangkapan layar di medos soal “Jokowi Cucu Kandung Nabi Musa” dan video yang klaim banyak orang Cina masuk Islam karena terbukti Virus Corona tak serang umat Islam.
Benarkah?
Kami telusuri di #CekFakta bersama @beritaKBR di: http://bit.ly/37ZxCVW
(5) “AQIL SIROJ : Pak Jokowi itu Cucu Kandung Nabi Musa, Coba Tanya Baik-Baik Pasti Beliau Mengakuinya” http://bit.ly/2vUKbUZ
(4) Ma’ruf Amin: Kalo Urusan Nipu Rakyat Jokowi Ahlinya, Saya juga Diajarinya, Sekarang Sudah Ahli http://bit.ly/2vWVlsk
(3) [SALAH] “Ashraf Sinclair meninggal kemungkinan karena GERD yang menekan jantung hingga tidak berfungsi” http://bit.ly/2HCBelE
(2) “20 juta orang Cina memeluk agama Islam selelah terbukti epidemi Corona tdk menyerang umat Islam” http://bit.ly/2SR4w5y
(1) “Inilah Akibat Memilih Komisaris Kafir” http://bit.ly/37L3hdm
[ACARA] Mafindo Turut Menjadi Juri Pada Lomba Vlog Anti Hoaks oleh Badan POM
Pada Hari Senin 17 Februari 2020, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) bersama Badan POM melakukan penilaian bersama untuk menentukan pemenang Lomba Video Blog (Vlog) dengan Tema “Yuk Jadi Generasi Cerdas Tangkal Hoaks Obat dan Makanan”, dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke – 19 Badan POM Tahun 2020.
MAFINDO diwakili oleh Eko Juniarto, selain juga Juri lainnya dari pihak Badan POM. Begitu besar antusias masyarakat dari seluruh Indonesia untuk acara ini. Tentu menunjukkan hal yang positif. Didaulat menjadi Juara adalah sebagai Berikut:
Bacharudin sebagai Juara I
Syafruddin sebagai Juara II
Ahmad Rony Sebagai Juara III
Maju terus generasi cerdas tangkal hoaks
[ACARA] Keikutsertaan Mafindo dalam “Social Media Wellness” oleh Sekolah Tinggi Manajemen PPM
Salah satu Fact Checker Mafindo, Muhammad Khairil mewakili MAFINDO untuk mengisi kegiatan diskusi “Social Media Wellness” Yang diadakan oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen PPM (PPM School of Management). Pada kegiatan yang diadakan tanggal 15 Februari 2020 itu, Khairil berbagi pengetahuan mengenai ruang lingkup penggunaan internet, media sosial, dan hoaks.
.
Khairil juga berbagi mengenai pemeriksaan fakta dan berbagai peranti yang sudah dibuat oleh MAFINDO. Mulai dari Hoax Buster Tools (HBT) hingga Yudistira.
.
Menurut Khairil, mahasiswa PPM juga tak kalah kritis dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya yang pernah ia kunjungi. Bahkan hal tersebut cukup membuatnya tertarik bagaimana cara mereka melihat masalah literasi digital dan hoaks dengan perspektif kritis bidang ilmunya.
.
Selalu seru dan menarik ketika berdiskusi dengan mahasiswa.
.
#turnbackhoax
#MAFINDO
#MAFINDO2020
#mafindo2020
#mafindo
#khairilhaesy
[ACARA] Bincang Pagi Mafindo Soloraya Bersama RRI Pro1 FM 101Mhz “Fakta Seputar Virus Corona”
Virus Corona menjadi fenomena yang menakutkan kini. Namun dibalik korban dan penyebaran virus ini, ada hoaks yang tidak kalah berbahaya. Dari catatan Kemenkominfo ada lebih dari 60 hoaks terkait virus Corona. Sedang Mafindo sendiri mencatat ada lebih dari 20 hoaks virus Corona yang viral di sosial media.
Guna mengedukasi dan memberikan fakta tentang virus Corona. Mafindo Soloraya bersama RRI Pro1 FM 101Mhz, Surakarta mengadakan acara Bincang Pagi RRI. Bersama narasumber yang kompeten di bidangnya, Bincang Pagi ini menjadi referensi pendengar setia RRI. Terutama kalangan yang berusia 40 tahun ke atas, sesuai target audiens dari RRI Pro1 FM Surakarta.
Dari Mafindo Soloraya, pembicara yang dijadikan narasumber adalah Violita Siska Mutiara. Beliau adalah dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat di STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu. Dan saat ini sedang menempuh studi S3 di UNS, Surakarta. Sedang narasumber kedua adalah dokter Jatu Aphridasari yang merupakan dokter spesialis paru di RSUD Muwardi, Surakarta.
Sebagai relawan Mafindo, Violita melihat distribusi hoaks terkait virus Corona begitu masif. Selain menciptakan keresahan. Hoaks virus Corona juga membuat banyak orang menjadi tidak tahu sumber relevan. Ia berpesan, agar publik tidak terkecoh sumber informasi virus Corona yang tidak jelas sumbernya.
Publik bisa bertanya di forum FAFHH Mafindo di Facebook, atau menggunakan chatbot Kalimasada untuk mengetahui fakta tentang virus Corona. Salah satu kasus hoaks soal virus Corona juga dihadapi dokter Jatu. Ia mendapat kabar ada suspect virus Corona di RSUD Muwardi. Walaupun ternyata kabar tersebut salah. Perlu diketahui publik, bahwa virus Corona bisa menular kepada orang dengan imunitas tubuh yang sedang drop.
Virus Corona juga bisa mati jika bagian tubuh yang terkena paparan disterilisasi dengan alkohol yang cukup kuat. Dan yang lebih penting, publik tidak mudah termakan isu atau rumor virus Corona yang belum jelas sumber dan referensinya. Sehingga, dari Bincang Pagi ini publik diminta tetap waspada akan penyebaran virus Corona. Seiring juga harus tetap waspada terhadap informasi hoaks virus Corona yang belum terkonfirmasi kejelasannya
- 1
- 2