Public Campaign MAFINDO Pontianak di Sintang, Kal-Bar
kegiatan Kampanye Publik Anti Hoax di Sintang pada hari sabtu, 30 Maret 2019 di Sintang, Kalimantan Barat. Tim HCC yang merupakan perwakilan Mafindo di daerah memberikan pelatihan kepada jurnalis, komunitas, organisasi masyarakat, hingga stakeholder. Kegiatan ini berlangsung selama setengah hari di Aula Diskominfo Sintang. Selain dari Tim HCC, materi juga diberikan oleh Polres Sintang.
Untuk pelatihan, Kabag Humas Pemkab Sintang memberikan sambutan dan apresisasi atas kegiatan yang dilaksanakan. Menurutnya perlu peran semua pihak untuk ikut menyuarakan bahaya hoax dan bagaimana harus menangkalnya.
Usai memberikan pelatihan, kegiatan dilanjutkan dengan Kampanye Publik Anti Hoaks di Kabupaten Sintang Kalbar diikuti oleh berbagai komunitas di Sintang serta anggota Hoax Crisis Center (HCC). HCC Kalbar merupakan bagian dari Mafindo.
Kegiatan diawali oleh sambutan dari Perwakilan Hoax Crisis Center (HCC), Ocsya Ade. Dalam sambutan tersebut, HCC menekankan bahaya penyebaran hoaks di Medsos serta mensosialisasikan keberadaan dan kegunaan dari aplikasi Hoax Buster Tool (HBT) untuk verifikasi informasi. Dengan begitu, masyarakat dapat dengan mudah memverifikasi suatu informasi sehingga tidak terjebak dan menjadi korban hoaks.
Tak hanya itu, HCC dan Mafindo mengharapkan banyak anak muda di Sintang bergabung dan turut menjadi relawan dalam mengkampanyekan lawan hoax
Guna menambah keseruan dari jalannya kegiatan. Tim juga telah menyiapkan permaian ular tangga anti hoaks yang bisa dimainkan para peserta yang hadir. Kebanyakan anak-anak yang bermain di taman memanfaatkan media tersebut untuk bermain sambil belajar.
Suasana sore di halaman pendopo Bupati Sintang memang semarak karena akhir pecan sehingga begitu banyak masyarakat berkumpul dan menjadikan tempat ini sebagai pusat berinteraksi, bermain bersama. Bagi tim HCC, tempat ini cukup tempat dilaksanakan Kampanye Publik Anti Hoax karena Sintang juga belum memiliki CFD sebagai tempat pusat keramaian.




SOSIALISASI MILENIAL ANTIHOAKS “CERDAS DAN BIJAK DALAM BERMEDSOS”
Kamis, 28 Maret 2019 pukul 10.00 -13.00 WIB MAFINDO Purworejo.
Sosialisasi diselenggarakan oleh Polres Purworejo bekerja sama dengan Mafindo Purworejo, dalam rangka menyasar generasi milenial, khususnya para mahasiswa di Purworejo, yang saat ini paling aktif bermedia sosial.
Acara diselenggarakan di Aula Akbid
Di Aula Akbid Lt. 3
Jl. Soekarno-Hatta, Rw. III, Boro Kulon, Banyu Urip,
Diawali dengan sambutan dari Direktur Akbid Purworejo, Kapolres Purworejo (diwakili oleh Kasat Intelkam, Iptu Ngatimin SH).
Pesan Kapolres antara lain yaitu, Pentingnya kemampuan menyaring berita-berita yang beredar, konten berita yang sifatnya provokatif dan hoaks yang harus bisa diminimalisir.
Khususnya dalam situasi menjelang Pemilu ini. Koordinator Mafindo Purworejo (Dina Soetomo) dalam kesempatan tersebut memperkenalkan Mafindo Purworejo secara ringkas, dan menghimbau para mahasiswa tertarik dan bergabung dengan Mafindo, baik sebagai duta antihoaks maupun sebagai relawan.
Tim Mafpro yang hadir Sutopo, Dina Soetomo, Yani, Suratto, dan Thary.
Peserta terdiri dari perwakilan 7 (tujuh) Universitas dan Organisasi Mahasiswa se Purworejo, yaitu BEM Akbid, BEM STIE Rajawali, POLSA Kutoarjo, STAINU, Akper, Dema STAI AN-NAWAWI, dan IMM UMP.
Jumlah peserta 60 orang.
Materi yang disampaikan oleh narasumber (Boni Soehakso Notoharmodjo, S.Sos, M.Si,) berjudul “Membangun Milenial Cerdas Tangkal Hoaks”.
Mangingat materi yang disampaikan cukup berat dan panjang, acara diselingi dengan video, ice breaking yang dipandu oleh mbak Yani, serta game kahoot berhadiah, sehingga peserta tetap semangat dan tidak bosan.
Selesai mendengarkan paparan dari narasumber, para mahasiswa perwakilan dari 7 perguruan tinggi yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Purworejo tersebut, menyampaikan sikapnya dalam bentuk deklarasi, yaitu “menolak dan memerangi segala bentuk hoaks, khususnya yang memicu perpecahan pada masa pemilihan umum (Pemilu) 2019”.
Acara diakhiri dengn penyerahan hadiah menarik bagi 2 orang pemenang game Kahoot dan foto bersama, dilanjut dengan menggemakan yel-yel:
“Mahasiswa Kuat”
“Purworejo Mulyo”
“Purworejo Antihoaks”
Penutup:
Kegiatan berjalan lancar dan sujses.
Ketua Dema STAI An-Nawawi menyampaikan keinginan “Aliansi Mahasiswa Purworejo” untuk mendapatkan “sosialisasi antihoaks” lanjutan dan berkesinambungan
Mafindo Purworejo menyambut baik gagasan tersebut, dan Polres Purworejo bersedia memfasilitasinya.
Purworejo, 29 Maret 2019



MAFINDO Surabaya Diskusi bersama Satuan Binmas Polrestabes Surabaya
Dengan Tema “Mewaspadai Gerakan Kelompok Teroris Guna Menciptakan Situasi Kambtibmas Menjelang Pilpres dan Pileg 2019”, Satuan Binmas Polrestabes Surabaya menggelar Focus Group Discussion dalam Rangka Kegiatan Kepolisian yang di tingkatkan, di Balroom Hotel Verwood Surabaya. Rabu 26 Maret 2019, mulai pukul 08.00 hingga 14.30…
Dalam sambutannya Kasat Binmas Polrestabes Surabaya Kompol Fathoni memaparkan tujuan tentang diadakannya kegiatan tersebut. Tujuannya adalah Bagaimana menjaga NKRI agar tetap damai terhindar dari pengaruh kelompok² radikal yang mengarah pada ancaman terorisme dalam menghadapi Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden yang akan dilaksanakan beberapa kedepan.
“Harapannya adalah ditangan kitalah kemajuan kedepan NKRI melalui Pemilu. ditangan kitalah, Pemilu yang aman damai dan sejuk dapat diwujudkan, dengan pelaksanaan pemilu yang aman dan damai kita bawa Indonesia Lebih maju.” tegas Kompol Fathoni.
Dengan dua Nara Sumber langsung dari mantan pelaku gerakan terorisme Datuk Nasir Abbas dan Ust Manzi Ali Fauzi, kita bisa ketahui Indikator yang perlu kita waspadai dari gerakan Radikalisme dan Teroris jelang pelaksanaan Pilpres 2019.
Dan satu lagi narasumber Kang Rasyid, adalah peneliti radikalisme dan aktivis anti hoax.
Dalam paparan materinya, Kang Rasyid menjelaskan, “Bahwa Hoax membuat masalah dimasyarakat. Sayangnya ada beberapa struktur dalam masyarakat kita yang tidak luput dari HOAX sehingga tidak. Bisa mengantisipasi penyebaran HOAX.”
Kurangnya minat Literasi atau minat baca pada masyarakat adalah hal terbesar yang menjadi penyebab masifnya peredaran HOAX. Sebagian besar dari masyarakat hanya membaca judul suatu berita tanpa mengerti dan memahami isi beritanya, sudah berani beropini.
Kurang mempunyai sikap Skeptis terhadap segala informasi yang diterima. Sehingga kerap kali masyarakat dapat dibodohi.
Sementara menjawab pertanyaan dari beberapa peserta mengenai bagaimana cara untuk mengetahui jika berita yang kita terima adalah berita bohong atau tidak, relawan Mafindo mbak Mizati menerangkan bahwa Masyarakat Anti Fitnah Indonesia sudah menyediakan sarana untuk mengecek suatu berita itu hoax apa tidak. Bisa melalui salah satu Grup Facebook besutan Mafindo Grup Forum Anti Fitnah Hasut dan Hoax (FAFHH), atau bisa menggunakan Aplikasi Hoax Buster Tools yang sudah bisa di unduh di PlayStore, atau masuk pada website TurnBackHoax.id atau yang terbaru di cekfakta.com, disana dapat kita ketahui segala informasi tentang hoax beserta debunknya.
Masuk pada pemateri kedua, Datuk Nasir Abbas. Beliau adalah mantan panglima tertinggi kelompok teroris di wilayah Asia Tenggara. Beliau jugalah yang pernah melatih dan mencetak ribuan jihadis dari berbagai negara termasuk Indonesia.
Ketika memaparkan kenapa beliau ‘tertarik’ dan akhirnya menjadi salah satu panglima tertinggi, Datuk Nasir Abbas menjelaskan. Tidak ada doktrin yang diberikan mereka (kelompok teroris), untuk mengebom dan membunuh secara radikal. Tetapi diberikan pemahaman secara halus, dengan memberikan penawaran serta pemahaman tentang menjadi seorang mujahid, menjadi seorang yang menegakkan syariat Islam. Mereka memberikan pemahaman secara halus untuk menuntun kita, sehingga secara tidak langsung kita akan mendukung pemahaman mereka untuk mendirikan Negara Islam Indonesia.
Kenapa ada orang luar Indonesia terlibat untuk melakukan tindak terorisme di Indonesia seperti Dr Azhari dan Noordin M Top..??
Karena ada suatu kepentingan untuk memperburuk situasi, serta meyakininya sebagai suati kemuliaan. Hal ini terjadi pada diri Datuk Nasir Abbas sendiri, yang tak lain beliau adalah warga negara Malaysia, yang juga terlibat dalam berbagai teror di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemateri ketiga adalah Ust Manzi Ali Fauzi, beliau adalah mantan Kombatan yang juga salah satu murid dari Datuk Nasir Abbas. Dan juga salah satu dari empat bersaudara dari Bomber Al Qaedah, Ali Ghufron, Amrozi dan Ali Imron.
Terorisme bukanlah produk instan, bukanlah produk dari keputusan single/individu. Tetapi hasil dari proses panjang yang perlahan-lahan mendorong seseorang untuk komitmen pada aksi kekerasan atas nama Tuhan. Dan hal ini bisa terjadi pada siapa saja.
“Siapapun bisa terpengaruh dan menjadi seorang jihadis” tegas Ust Manzi Ali Fauzi.
Dari hasil riset Marc Sageman, hampir dari 80% mereka bergabung dan terpapar oleh kelompok teroris dikarenakan faktor teman dan keluarga, faktor kedekatan akhirnya menarik dan menjadi kebiasaan yang pada akhirnya menjadikan seseorang terpengaruh untuk menjadi jihadis / melakukan aksi terorisme atas nama Agama dan Tuhan.
Terorisme adalah bagaikan penyakit Komplikasi, karena akar terorisme bukanlah tunggal bahkan saling berkaitan. Oleh karena itu cara penanganannya pun tidak bisa dilakukan dengan metode tunggal oleh satu pihak. Harus banyak aspek perspektif dan metodelogi. Ibarat sebuah penyakit, terorisme adalah penyakit yang sudah mengalami Komplikasi. Butuh dokter spesialis dan juga kampanye pencegahan dari orang-orang yang pernah mengalami penyakit ini. Selain itu juga dibutuhkan peran serta masyarakat secara aktif, agar terhindar dari penyakit yang bernama terorisme.
Tindak terorisme adalah sesuatu yang nyata, dan bukanlah suatu rekayasa ataupun hasil dari Operasi intelejen yang dilakukan oleh aparat pemerintahan suatu negara. Mereka bergerak dan terus ada bersembunyi dibalik atas nama Tuhan dan Agama.
Untuk pencegahannya pun tidak bisa dibutuhkan secara sepihak oleh satu instansi ataupun institusi, dibutuhkan peran aktif semua elemen masyarakat dan tindakan nyata agar anak bangsa terselamatkan dari paparan virus terorisme dan mara bahaya…
Jangan sampai perbedaan pandangan dan pilihan politik menjadikan alasan kita untuk suatu perpecahan. Jangan sampai hal tersebut dimanfaatkan oleh kelompok radikalisme untuk melancarkan aksi² terorisme…
Anak bangsa, mari kita satukan pererat genggaman kita untuk terus menjaga NKRI menuju Indonesia yang cemerlang dan Indonesia yang lebih damai..
(yudha_boy)



Festival Literasi Digital Surakarta 2019 “Hoaks Bikin Malu, Stop Ribut Melulu”
Pada tanggal 26 Maret 2019, Adi Syafitrah mewakili Mafindo Soloraya untuk memberikan materi tentang Hoaks dan Antisipasi nya kepada peserta workshop di acara Festival Literasi Digital Surakarta 2019.
Materi yang berikan adalah materi tentang pengertian hoaks dan pengenalan terhadap Hoax Buster Tools. Materi bisa dilihat di bit.ly/disinformasi. selain itu dalam kegiatan tersebut Mafindo juga membuka stand yang dijaga oleh relawan dari soloraya.



Public Campaign MAFINDO Jogja di Wates
Minggu pagi MAFINDO Jogja menyapa masyarakat Kulon Progo di Alun-Alun Wates dalam rangka kampanye “Cerdas Bermedia Sosial, Stop Hoaks”. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa lebih memahami apa saja dampak dari hoaks dan bagaimana cara agar tidak terjebak suatu hoaks. Dengan begitu, masyarakat bisa lebih kritis atas suatu informasi dan tidak sembarangan percaya atau bahkan membagikan informasi yang belum terverifikasi.
Salam #AyemTentremTanpaHoaks




Training Of Trainer (ToT) Relawan MAFINDO Chapter Kendari
Pelatihan Internal (Training of Trainer) Relawan Mafindo Chapter Kendari
Bertempat di Kantor SultraKini.com, Mafindo Chapter Kendari mengadakan TOT bagi relawan antihoax pada tanggal 22 Maret 2019. Pelatihan ini diikuti oleh 8 orang relawan dan calon relawan.
Ada tiga materi yg disajikan, yaitu (1) Mafindo dan perlawanan terhadap hoaks; (2) Hoax, fake news, dan hate speech serta tanggung jawab pers, (3) pengenalan tentang HBT dan tools lainnya serta praktek penggunaannya



Dialog Interaktif Dharma Wanita Kabupaten Purworejo “MANFAAT HP, PELUANG DAN ANCAMAN BAGI KITA”
Dialog diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Purworejo dengan mengundang Narasumber dari Dinas Kominfo, Mafindo Purworejo dan Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSDAGA), dalam rangka meminimalkan tindak kekerasan, kejahatan, pernikahan dini melalaui IT khususnya HP.
Acara diselenggarakan di Aula Kantor PKK Kabupaten Purworejo. Kepala Dinas Kominfo memberi kepercayaan kepada Mafindo untuk mewakili beliau sebagai narasumber.
Diawali dengan sambutan oleh Ketua Panitia Ibu Titik Mintarsih dan Ketua Dharma Wanita yang diwakili oleh Ibu Erna Said (Istri Sekretris Daerah Kabupaten Purworejo).
Dilanjutkan paparan oleh 2 narasumber:
1. Mafpro diwakili mbak Yani, karena selain menguasai masalah hoaks dan cara memeriksa fakta, juga sudah memiliki bekal ilmu tentang pendidikan dalam keluarga.
2. Pusdaga diwakili bu Enesnasia Alifia D, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
Peserta terdiri dari Dharma Wanita Persatuan, yaitu para istri Kepala Organisasi Perangkat Daerah dan perwakilan dari OPD. Jumlah keseluruhan 60 orang.
Seperti biasanya, Mafindo Purworejo tampil dengan persiapan maksimal. Tim Mafpro yang hadir adalah Yani, Arie Sulistyani, Dina Soetomo, dan Suratto.
Materi pertama tentang Manfaat dan Ancaman Penggunaan HP Untuk Mewujudkan Keluarga Yang Harhomis disampaikan oleh bu Enesnasia.dari Pusdaga, dibahas dari sudut pandang psikologi dan peran keluarga.
Mafindo mendapat giliran terakhir, sehingga mbak Yani harus memulai dengan ice breaking, agar peserta kembali bersemangat dan tidak mengantuk.
Materi yang disampaikan secara menarik oleh mbak Yani berjudul Strategi Pemanfaatan HP Dalam Era Digital, diawali dengan memperkenalkan Mafindo serta keberadaan Mafindo Purworejo.
Topik lain yang disampaikan adalah:
● Pemanfaatan gadged
● Data dan riset pengguna gadged
● Ancaman dunia digital bagi perempuan
● Hoax
● Ciri ciri hoax
● Jenis hoax
● Cara klarifikasi hoax lewat FAHH, turbackhoax.id
● Mengajak peserta membuka iklan pak RT atau channel Youtube Mafindo
● Pengenalan HBT dan cara pemakaiannya
● Penutup dengan mengajak untuk siskampling digital.
Alhamdulillah banyak kesan positif dari panitia penyelenggara.
Acara ditutup dengan foto bersama sambil membawa poster antihoaks koleksi Mafindo, serta serempak menggemakan yel-yel:
Purworejo Mulyo
Purworejo Antihoaks



Peran Perguruan Tinggi Memerangi Hoaks Yang Menyerang Proses Pemilu
Acara yang bertajuk “Peran Perguruan Tinggi Ikut Memerangi Hoaks yang Menyerang Proses Pemilu”. Diselenggarakan oleh RRI Pro 1 FM Surakarta, STIE-AUB Surakarta, KPU Surakarta dan Mafindo ini diikuti oleh mahasiswa dan umum.
Para pembicaranya antara lain ibu Nurul Sutarti sebagai Ketua KPU Surakarta. Lalu ada bapak M. Khoiruman sebagai akademisi STIE-AUB Surakarta. Dan bapak Giri Lumakto sebagai perwakilan Mafindo Soloraya.
Acara ini diadakan di Graha Garuda STIE-AUB Surakarta. Dilangsungkan pada tanggal 21 Maret 2019 pada pukul 08:30 sampai 10:00 WIB.
Ada sekitar 50 perserta lebih yang hadir pada waktu itu. Yang berasal dari mahasiswa AUB baik semester awal atau akhir. Begitupun juga publik yang juga berasal dari relawan Mafindo dan umum.
Selama acara diskusi yang disiarkan offline dan on-air RRI Pro1 FM 101 Mhz.
Pemateri banyak memberikan gambaran tentang signifikannya peran perguruan tinggi dalam Pemilu 2019. Menuru ibu Ketua KPU Surakarta. Suara mahasiswa sebagai generasi Milenials cukup banyak. Dan setiap suara mahasiswa penting.
Sedang bapak Khoiruman meminta para mahasiswa untuk bijak dan cerdas dalam memilih baik Caleg maupun Capresnya. Karena begitu banyak informasi yang tidak benar di sosial media khusus.
Sedang bapak Giri memberikan data hoaks yang khusus menyerang KPU dari mulai Juli 2018 sampai dengan Januari 2019. Sekitar 17 hoaks yang mencoba mendelegitimasi KPU dengan medium terbanyak berasal dari informasi di Facebook.
Banyak audiens yang terlibat selama acara. Pertanyaan yang diajukan seperti bagaimana mahasiswa bisa lebih perduli dengan perpolitikan di Indonesia. Ibu Nurul menjawab mahasiswa harus bisa menjadi agen perubahan untuk bangsa. Salah satunya dengan ikut serta dalam Pemilu. Pak Khoiruman pun berpesan kalau peran mahasiswa penting untuk Pemilu. Dan dari bapak Giri, mahasiswa bisa melihat sumber dan akun penyebar informasi yang kredibel. Jika tidak bisa dipercaya, maka informasi politik yang disampaikan bisa berbahaya.



Siaran MAFINDO Ambon “Numpang Nampang RRI Pro 2 Ambon”
Mafindo atau Masyarakat Anti Fitnah Indonesia mendapat undangan untuk hadir di acara “Numpang Nampang” RRI Pro 2 Ambon, pada Kamis, 21 Maret 2018. Hadir sebagai narasumber adalah Koordinator Wilayah Roesda Leikawa dan Relawan Mafindo Ambon Sahril Salamena. Dalam acara ini, Host RRI lebih banyak menggali tentang keberadaan Mafindo di Ambon secara khusus dan Mafindo secara umum di Indonesia, kendala-kendala yang dialami oleh para relawan. serta isu Hoax yang menyerang warga net”



Pembekalan Finalis Abang None Jakarta Barat ‘Bijak Tangkal Hoaks”
Pada hari Rabu, 20 Maret 2019, Mafindo Jakarta memberi pembekalan “Bijak Tangkal Hoaks” pada finalis Abang None Jakarta Barat di kantor Walikota Jakarta Barat.



