“Dispenau, @CCICPolri @TurnBackHoax dan @Sinar_MasID sharing tentang pencegahan dan penangkalan hoax di Medsos”
Dispenau, @CCICPolri @TurnBackHoax dan @Sinar_MasID sharing tentang pencegahan dan penangkalan hoax di Medsos pic.twitter.com/a90HpyrlmO
— TNI Angkatan Udara (@_TNIAU) December 21, 2017
Pertemuan MAFINDO dengan Google News Lab dan AJI
A Wonderful Day
Pertemuan setengah hari, tapi terasa singkat. Irene Jay Liu, Head of Google News Lab Asia Pasific yang bermarkas di Singapura datang ke Indonesia untuk membahas inisiatif memperkuat kemampuan jurnalis Indonesia dalam verifikasi informasi, menangkal hoax.
Pasukan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) datang lengkap, termasuk Pak Sekjen, Pak Suwarjono, Mbak Eva, ada pula Bli Komang, Mas Heru. Dari Mafindo ada saya, Mas Harry, Mas Aribowo, dan Astari yang sempat mampir.
Kami bersama merumuskan materi Training yang direncanakan untuk disampaikan ke 1800 jurnalis AJI di seluruh Indonesia. Harapannya kedepan kita semua bisa bahu-membahu membersihkan informasi yang keliru ataupun hoaks yang saat ini masih menjadi momok khususnya di media sosial. Media diharapkan terus meningkatkan kredibilitasnya dengan memiliki jurnalis-jurnalis yang mahir menggunakan tools untuk verifikasi informasi.
Negeri ini butuh lebih banyak informasi bergizi yang membangun akal sehat, dan sesedikit mungkin informasi sesat yang merugikan semuanya.
KEGIATAN EDUKASI MAFINDO PEKAN KETIGA DESEMBER
Pekan ini, kami memiliki banyak agenda edukasi. Ada empat kegiatan yang dijalankan oleh para relawan anti hoax, dengan fokus utama pada ibu-ibu rumah tangga.
#1?
Senin, 11 Desember 2017 di Perpustakaan Nasional Salemba Jakarta, relawan gerakan anti hoax Astari Yanuarti menjadi salah satu pemateri di seminar “Peran Perpustakaan Digital Dalam Mereduksi Penyebaran Hoaks”. Pembicara lain di acara yang berlangsung tiga jam ini adalah Prof Henri Subijakto, Ismail Fahmi PhD, dan Wiratna Tritawirasta.
Pesertanya terdiri dari 300 pustakawan. Astari membawakan materi berjudul “Melawan Hoax dengan Literasi Digital” yang berisi penjelasan diantaranya tentang mengapa hoax bisa menyebar secepat cahaya di medsos, kolaborasi dari seluruh stakeholder untuk menangani hoax, hingga strategi komunitas melawan hoax. Usai pemaparan dari para pemateri, ada sesi tanya jawab yang dimanfaatkan oleh enam peserta untuk mengajukan sederet pertanyaan mencakup tentang perlunya pemerintah punya satgas anti hoax, bagaimana mencari klarifikasi tentang hoax, dan bagaimana buku-buku perpustakaan bisa terbebas dari hoax. Sebenarnya ada lebih dari enam penanya, tapi yang lain tidak kebagian waktunya.
#2?
Kamis, 14 Desember 2017 di RPTRA Cililitan, Jakarta Timur, relawan anti hoax Astari memberikan edukasi cerdas bermedia sosial di hadapan 60 ibu-ibu PKK sekelurahan Cililitan.
Selama dua jam, para peserta mendengarkan materi sembari melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar hoax yang mereka terima dalam keseharian. Pak Lurah Cililitan menyempatkan diri datang dan memberikan sambutan penutupan dengan menceritakan pengalaman pribadinya kena hoax serta bagaimana menghadapinya. Pengetahuan Pak Lurah soal bahaya hoax dan antisipasinya layak diacungi jempol. Demikian juga kesadaran anti hoax yang tinggi dari sang ibu ketua PKK, yang sempat mengucapkan ultimatum, “Jika setelah ikut acara edukasi ini, ibu-ibu masih nyebar hoax di WAG PKK, saya tendang dari grup!!”.
#3?
Sabtu, 16 Desember 2017 di RPTRA Amir Hamzah Jakarta Pusat, relawan anti hoax Rut dan Wangge, berduet mengedukasi 20-an pengunjung taman. Materinya lebih ke literasi media secara umum, lalu ditutup dengan bagaimana mengatasi hoax. Meski diselingi hujan lebat, acara tetap bisa berlangsung lancar dengan selingan ice breaking Harimau dari Rut. Edukasi ini juga dihadiri oleh dua relawan lain yaitu Kartika dan Astari sebagai tim hore ?
?
#4?
Minggu, di RPTRA Akasia Tebet Jakarta Selatan, relawan anti hoax Wangge dengan penuh energi berinteraksi dengan sekitar 30-an warga yang datang ke RPTRA. Wangge mengawali edukasi sehat bermedia sosial dengan senam SKJ yang meniru gerakan para pemakai ponsel. Selama pemberian materi, para peserta cukup responsif dengan menjawab dan mengajukan pertanyaan. Di akhir acara, dua peserta remaja menyempatkan diri merekam video youtube untuk menceritakan aktivitas mereka di RPTRA. Benar-benar khas gaya anak zaman now. ?
?
“SARING SEBELUM SHARING” MERAMBAH KOTA DEPOK
Ketika kesadaran kecintaan pada negeri terbangun utk bersama sama melawan hoax . Seperti yang diketahui bahwasanya hoax menjadi awal perusak kebersamaan keluarga besar bernama Indonesia.
Semoga antusiasme ini berkelanjutan di kelurahan kelurahan yg lain di Kecamatan Sukmajaya.
AKSI EDUKASI MELAWAN HOAX TERUS DIGERAKKAN
Selama bulan November dan Desember, beberapa anggota FAFHH secara personal terlibat dalam kegiatan edukasi literasi media sosial termasuk di dalamnya adalah materi yang mengajarkan bagaimana agar tidak mudah percaya serta ikut menyebarkan hoax.
Kegiatan ini dilakukan sesuai kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki oleh tiap anggota. Berikut ini rangkumannya.
#1 ?
Pada tanggal 24 November 2017 dalam rangka ulang tahun ke-24 LPP BEM IKM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, G. Wangge yang juga alumni FKUI berbagi pengetahuan tentang tantangan publikasi ilmiah termasuk membahas tentang hoax di dunia kesehatan. Acara yang berlangsung di Kampus UI Salemba ini dihadiri oleh 50 mahasiswa FKUI.
#2 ?
Pada tanggal 13 Desember 2017, G. Wangge mengisi acara edukasi pergaulan remaja di SMP Santa Ursula Jakarta. Acara ini dilakukan untuk dua kelas yaitu Kelas 7 terdiri dari 140 siswa dan Kelas 8 sekitar 100 siswa.
G. Wangge memaparkan materi tentang sehat bermedia sosial sekitar satu jam di masing-masing kelas. Dalam sesi tanya jawab, para siswa menanyakan soal bully serta postingan yang ‘not cool’ lainnya di medsos. Selain itu, dari acara edukasi ini diketahui bahwa untuk para remaja SMP, medsos yang paling populer adalah Instagram dan Line.
#3 ?
Pada tanggal 17 November 2017, para mahasiswa Universitas Atmajaya dengan fasilitator Rut Silalahi melakukan intervensi sosial di RPTRA Taman Guntur Jakarta Selatan. Rut mengisi materi literasi media untuk puluhan pengurus PKK di sekitar lingkungan RPTRA. Harapannya mereka bisa menjadi women cyber troops dalam melawan hoax. Karena itu pada pelatihan selanjutnya sepekan kemudian, para ibu-ibu PKK ini mendapatkan materi tentang komunikasi asertif yang mencakup tata cara berkomunikasi jika ada informasi yang ternyata hoax hingga cara menegur dengan baik.
#4 ?
Pada 15 November 2017, Astari mengadakan pertemuan dengan mahasiswa dan pengurus PPI Filipina di Manila. Dalam pertemuan yang berlangsung selama beberapa jam di restoran milik orang Indonesia ini, dibahas tentang fenomena hoax di Indonesia dan bagaimana peran pelajar di luar negeri ikut beraksi melawan hoax. Dalam pertemuan tersebut juga dipaparkan pentingnya literasi media sosial untuk menangkal hoax.
?
?
?
?
Kerja sama MAFINDO dengan program The Hoax Buster Project oleh Indonesia Contingent of 44th (Garuda 44)
Garuda44 (@garuda44.ipysseayp2017 )The Hoax Buster sedang mengikuti sesi materi mengenai Digital Literacy dari Ketua Komite Fact Checker @turnbackhoaxid, Aribowo Sasmito.
MAFINDO bekerja sama dengan program The Hoax Buster Project oleh Indonesia Contingent of 44th (Garuda 44) SSEAYP (The Ship of Southeast Asian & Japanese Youth Program). Setelah ini alumni Garuda 44 akan kembali ke daerahnya masing-masing (28 provinsi) lalu membuat program literasi yang serupa di masing-masing daerahnya.