[Top5] Hoax Of The Week periode 17 Agustus – 24 Agustus 2019
Hasil periksa fakta dengan tingkat engagement paling tinggi dalam Forum Anti Fitnah Hasut Hoax (FAFHH) Mafindo periode 17 Agustus – 24 Agustus 2019.
Visit us at,
Web : turnbackhoax.id
IG : instagram.com/turnbackhoaxid
Twitter : twitter.com/turnbackhoax
Fb : fb.me/MafindoID
#TurnBackHoax
#STOPHoaxIndonesia
#STOPHoaxBeAHero
[BERITA] Menjaga Indonesia Dari Hoaks
Medcom.id – Berita bohong alias hoaks kian lama kian berkembang luas dan menggerogoti berbagai golongan masyarakat Indonesia. Tidak hanya meresahkan, penyebaran hoaks juga berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) mengajak bersama-sama melawan hoaks.
Web : turnbackhoax.id
IG : instagram.com/turnbackhoaxid
Twitter : twitter.com/turnbackhoax
Fb : fb.me/MafindoID
#TurnBackHoax
#STOPHoaxIndonesia
#STOPHoaxBeAHero
Keluarga Anti Hoax – Behind The Scene (BTS)
Keluarga Anti Hoax – Trailer https://www.youtube.com/watch?v=uhsft…
Keluarga Anti Hoax adalah pahlawan baru yang datang dari keluarga kecil. Cerita tentang seorang ayah, istri dan kedua anaknya yang bersama-sama ingin memberantas hoax. Melakukan berbagai macam perjuangan di dunia Maya hingga dunia nyata.
Saksikan kisah lengkapnya hanya di kanal MAFINDO!
Web: turnbackhoax.id
IG: instagram.com/turnbackhoaxid
Twitter: twitter.com/turnbackhoax
Fb: fb.me/MafindoID
#TurnBackHoax
#STOPHoaxIndonesia
#STOPHoaxBeAHero
Keluarga Anti Hoax – Trailer
Keluarga Anti Hoax adalah pahlawan baru yang datang dari keluarga kecil. Cerita tentang seorang ayah, istri dan kedua anaknya yang bersama-sama ingin memberantas hoaks. Melakukan berbagai macam perjuangan di dunia Maya hingga dunia nyata. Saksikan kisah lengkapnya hanya di kanal MAFINDO!
Web: turnbackhoax.id
IG: instagram.com/turnbackhoaxid
Twitter: twitter.com/turnbackhoax
Fb: fb.me/MafindoID
#TurnBackHoax #STOPHoaxIndonesia #STOPHoaxBeAHero
Keluarga Anti Hoax – Teaser
Saksikan di kanal YouTube MAFINDO!
#TurnBackHoax #STOPHoaxIndonesia #STOPHoaxBeAHero
Diskusi Pemuda Millineal “Lawan Korupsi! Cegah Hoaks!”
Sabtu, 10 Agustus 2019 Gerakan Pemuda Melawan Korupsi (GPMK) menyelenggarakan diskusi dengan tema “Lawan Korupsi! Cegah Hoaks!” di sekretariat Omah PMII DIY. kegiatan diskusi ini mengundang relawan Mafindo Yogyakarta sebagai pemateri untuk membicarakan tentang pengertian hoaks dan jenisnya.
Diskusi ini di hadiri oleh kurang lebih 25 orang pemuda dan pemudi yang tergabung didalam kepengurusan GPMK.
Pembicara yang hadir dalam kegiatan ini adalah Muhammad Ansari (Relawan Mafindo Yogyakarta). pembicara menyampaikan tentang pengertian hoaks dan bahaya hoaks di zaman sekarang. menurut pembicara para pemuda terutama harus menjadi agen dalam pemberantasan korupsi, mengingat zaman sekarang ada berbagai macam gerakan-gerakan yang diisi oleh pemuda tetapi masih kurang masif untuk bergerak melawan hoaks. melalui kegiatan ini Muhammad Ansari mengingatkan kembali bahwa hoaks bisa terjadi dimana dan kapan saja. hoaks bukan hanya melulu berbicara tentang politik tetapi ada hal yang jauh lebih berbahaya dibanding hoaks politik yaitu hoaks kesehatan dan bencana. oleh sebab itu bagi pembicara organisasi manapun dan dari manapun ketika sudah berbicara tentang haoks maka semuanya wajib untuk mencegah penyebarannya.


Talkshow Anti Hoaks Yang Digelar Oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Media kendari.com – Masyarakat Anti Hoax Indonesia (Mafindo) Kendari mengajak ratusan siswa SMA se-Kota Kendari untuk berani melawan hoax dan ujaran kebencian.
Ajakan ini sebagimana disampaikan Relawan Mafindo Kendari, Fera Tri Susilawaty saat membawakan materi dalam talkshow bertema ‘Saya Remaja Berbudaya dan Bersaudara’, Kamis (8/8/2019).
Dalam talkshow yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sultra dan Koalisi Muda Kependudukan Sultra ini, hadir sekitar 200 siswa SMA dari berbagai sekolah di Kota Kendari.
Dihadapan ratusan siswa itu, Fera memaparkan beragam jenis dan bentuk hoax yang umumnya menyebar di masyarakat, serta dampak negatif yang dialami siswa jika bersikap pasif atas penyebaran hoax.
Selain itu, siswa juga dipaparkan tentang bentuk dan dampak ujaran kebencian khususnya yang kerap terjadi di kalangan generasi milenial, serta di lingkungan pergaulan remaja.
“Saya juga menyampaikan tentang ujaran kebencian, dampak dari ujaran kebencian dan mengajak anak muda untuk tidak menyebarkan hoax dan melakukan ujaran kebencian,” kata Fera.
Dosen Jurusan Komunikasi UHO ini berharap, dengan materi yang disampaikannya itu bisa membantu cara berpikir siswa untuk menghindari dan menangkal hoax serta ujaran kebencian.
“Harapannya, peserta mampu memahami pentingnya sikap untuk tidak menyebarkan hoax dan tidak melakukan ujaran kebencian,” tegasnya.
Ia juga memberikan apresiasi atas dilibatkannya Mafindo Kendari dalam kegiatan tersebut. Fera menilai, pengajaran untuk melawan hoax bagi remaja merupakan hal yang harus segera dilaksanakan.
Selain Mafindo Kendari, kegiatan ini juga menghadirkan Abdul Ria Balada dari Koalisi Muda Kependudukan (KMK), dan Asniwun Nova dari Gerakan Kendari Mengajar (GKM).
Rangkaian kegiatan ini sendiri bukan hanya talkshow, tetapi ada juga berbagai lomba seperti membuat iklan layanan masyarakat, stand up speech, serta permainan tradisional dan parade budaya.


PRESS RELEASE STOP HOAX INDONESIA: INISIATIF MENEKAN HOAX PASCA PEMILU
Mafindo dan Google Edukasi 10 Ribu Masyarakat
Hoaks kian merusak sendi-sendi harmoni sosial kita. Mafindo mencatat 997 hoaks tersebar di tahun 2018, dan di tahun pemilu 2019 ini tercatat rata-rata lebih dari 100 hoaks tiap bulan, dengan mayoritas bertema politik. Beberapa ibu rumah tangga ditangkap polisi karena menyebar hoaks di sosial media. Anak muda cenderung diam saat hoaks mendera, padahal anak mudalah yang paling mengerti dunia digital. Perkembangan ini sangat mengkhawatirkan karena hoaks dan kebencian mampu menjadi bibit disintegrasi bangsa.
Pada tanggal 7 Agustus 2019, Mafindo bekerjasama dengan Google.org, Hong Kong University dan Love Frankie meluncurkan Program STOP Hoax Indonesia, sebuah inisiatif dan inovasi untuk membendung hoaks pasca pemilu bersamaan dengan pelaksanaan Lomba Periksa Fakta bagi jurnalis dan mahasiswa yang merupakan pertama kalinya di Indonesia.
“STOP Hoax Indonesia berfokus pada kaum ibu dan remaja. Inovasi dalam program ini adalah dengan membuat serial video Keluarga Anti Hoax dengan konsep action superhero. Ada figur Papa, Mama Anti, Fina dan Doni yang akan beraksi melawan kekuatan penyebar hoaks ,” jelas Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo.
Septiaji menambahkan, “Harapannya belajar literasi digital bisa lebih seru dan mudah dipahami. Video ini nantinya bisa dimanfaatkan secara gratis oleh masyarakat yang ingin menggunakannya untuk mengedukasi keluarganya, tetangganya, jama’ah pengajian, atau murid di sekolah/kampus. Selain video superhero ini, kami juga membuat video Cooking Talkshow untuk menyasar khusus ibu rumah tangga ”
Santi Indra Astuti, Supervisor Stop Hoax Indonesia dari Mafindo menjelaskan bahwa program ini akan berjalan di 17 kota di tahun 2019 ini dalam bentuk workshop. Dengan workshop ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan verifikasi informasi, khususnya pada generasi kaum muda dan kaum ibu.
Program STOP Hoax Indonesia dirilis bersamaan dengan event Lomba Periksa Fakta pada Tanggal 7 Agustus 2019 di A One Hotel, Jakarta, Indonesia. Event Periksa Fakta menjadi program baru yang bisa menyedot antusiasme orang muda dan jurnalis, serta menjadi salah satu tonggak edukasi cek fakta. Dengan didukung oleh Google Indonesia dan bekerjasama dengan Kemenkominfo, event ini diharapkan mampu menggairahkan anak muda mengasah kemampuan periksa fakta (skill fact-checking) mereka. Para jurnalis yang turut serta pun bisa saling belajar dan berbagi dengan Pemeriksa Fakta (fact checkers) berpengalaman dari Mafindo.
Ryan Rahardjo, selaku Public Policy & Government Relations Senior Analyst, dari Google Indonesia, menyatakan, “Kami senang dapat menggelar Stop Hoax Indonesia sebagai bagian dari Google News Initiative. Ini merupakan inisiatif yang tepat untuk berinovasi dalam edukasi literasi digital, sejalan dengan upaya pemerintah untuk menangkal hoaks di Indonesia. Ajang ini merupakan bagian dari komitmen Google untuk bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia demi meningkatkan kualitas literasi digital masyarakat Indonesia.”


Sosialisasi Anti Hoax
Kegiatan yang mengambil tema Sosialisasi Anti Hoax yang diadakan oleh Tim KKN UPN Veteran Yogyakarta. Bertempat di Gedung Balai Desa, Desa Bojong, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul, pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2019 pk 19.50 – 21.30 WIB.
Peserta dalam acara ini antara lain Sekretaris Desa Desa Bojong, Kepala Padukuhan Bojong, Ibu perwakilan dari SMK setempat, beberapa rekan-rekan Karang Taruna dan Tim KKN UPN Veteran Yogyakarta dengan jumlah peserta lebih kurang 35 orang (Laki dan Perempuan)
Pembicara yang hadir adalah dari relawan Mafindo Yogyakarta, Boni Soehakso Notohatmodjo dan Valentina Wiji. Materi yang disampaiakan adalah pengenalan tentang Mafindo, Tangkal Hoaks menjalankan ajaran Agama, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa dan gerakannya, materi tentang hoaks (mis/ disinformasi), motivasi penyebaran hoaks, serta penerapan Hoax Buster Tools (HBT) dan Kalimasada, serta perangkat penangkal hoaks yang lainnya.
Kegiatan berjalan cukup lancar meski sempat ada kendala teknis (peserta hadir jam 19.50 dari jadwal seharusnya 19.30). Kegiatan berlangsung dengan baik, pertanyaan dari Ibu Ismi perwakilan SMK di daerah setempat yang tertarik dengan Presentasi Mafindo terutama Tangkal Hoax dalam rangka menjalankan Ajaran Agama. Harapan dari sosialisasi ini agar para hadirin semakin menyadari pentingnye persatuan dan kesatuan bangsa dan memperkuat budaya membaca lebih banyak agar masyarakat pun semakin bijak menggunakan telepon pintarnya dalam kegiatan sehari-hari. Literasi ini menjadi sangat penting untuk turut mengajak masyarakat meredam sebaran hoaks yang tentunya hoaks itu lebih banyak mengakibatkan kerugian dan bisa berakibat sangat fatal bagi kehidupan manusia.



Talkshow Antihoaks “Memilah Informasi Saat Bencana”
Setelah terjadi gempa di Banten beberapa waktu lalu beredar sejumlah hoaks bencana yang meresahkan. Maka dari itu pada hari Selasa, 6 Agustus 2019 MAFINDO Jombang bekerjasama dengan Radio Suara Jombang dan Info Seputar Jombang mengadakan Talkshow Antihoaks secara on air di Studio Radio Suara Jombang dengan tema “Memilah Informasi saat bencana”.
Sasaran program ini adalah masyarakat umum di Kabupaten Jombang yang ada dalam jangkauan gelombang radio Radio Suara Jombang. Akan tetapi cakupan audien dapat lebih luas karena program ini juga disiarkan lewat streaming di www.kominfo.jombangkab.go.id. Karena belum ada data dari kominfo Kabupaten Jombang tentang jumlah pendengarnya maka jumlah peserta kegiatan ini juga belum dapat diidentifiksi.
Relawan MAFINDO Jombang hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu Nuril Hidayah dan Anik Nur Qomariah. Narasumber mua-mula mengemukakan problem saat bencana yakni rusaknya infrastruktur informasi sehingga akses informasi dan komunikasi menjadi sulit. Padahal di sisi lain justru pada saat-saat inilah masyarakat sangat haus akan informasi dan sangat membutuhkan informasi yang valid dan faktual. Tersebarnya hoaks bencana tentunya akan menjadi problem yang sangat serius. Narasumber kemudian menjelaskan beberapa tipe hoaks bencana berdasarkan hasil riset ketua komite Litbang MAFINDO, Santi Indra Astuti. Beberapa jenis hoaks yang muncul mengambil bentuk bogies, wedge driver, dan pipe dream. Bogies adalah jenis hoaks yang menimbukan efek ketakutan dan keresahan seperti informasi akan ada gempa susulan, atau yang memperparah dampak seperti hoaks tentang robohnya gedung BEC karena gempa. Wedge driver adalah jenis hoaks bencana yang mengadu-domba dan menimbulkan kebencian, sedangan pipe dream contohnya hoaks yang membangkitkan harapan seperti ditemukannya bayi dalam keadaan hidup setelah terkubur reruntuhan beberapa hari. Untuk memilah informasi saat bencana di tengah munculnya banyak informasi yang beum jelas kebenarannya dan keterbatasan komunikasi akibat runtuhnya infrastruktur informasi, narasumber menyarankan agar di level personal masyarakat mengandalkan system informasi alternative yang tersedia, misalnya jaringan radio amatir. Di level komunitas, disarankan masyarakat bersama-sama membentuk atau memelihara system informasi alternative yang disepakati bersama. Di level sistemik disarankan agar yang berwenang bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menggalakkan literasi bencana serta menyiapkan system tertentu supaya masyarakat tetap mendapatkan informasi yang valid dan faktual saat bencana dan pasca bencana. Terakhir, mengingat bahwa Indonesia seolah seperti laboratorium bencana maka mengutip BNPB masyarakat diminta lebih fokus pada upaya mengembangkan kesiagaan bencana dan bagaimana meminimalisir dampak bencana daripada mencaritahu kapan dan di mana terjadi bencana.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan materi tersampaikan dengan baik. Selain itu, pihak Radio Suara Jombang menyediakan dokumentasi yang sewaktu-waktu dapat diputar ulang sesuai kebutuhan. Dengan lancarnya kegiatan ini diharapkan masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang hoaks, apa saja yang sedang banyak tersebar, serta bagaimana fakta yang sebenarnya.

