MAFINDOMAFINDO

MAFINDO

MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) adalah Organisasi Kemasyarakatan yang bertujuan mensosialisasikan bahaya berita bohong (hoax) dan menciptakan imunitas terhadap hoax di masyarakat Indonesia.

MAFINDO
Jl. HR. Rasuna Said Kawasan Epicentrum Utama Mall Epicentrumwalk – Office Suite A529 Kuningan, Jakarta Selatan 12940 Indonesia

  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Visi & Misi
    • Sejarah Mafindo
    • Kode Etik Mafindo
    • Struktur Organisasi
      • Dewan Penasihat
      • Presidium
    • Metode Klasifikasi Hoax
    • Terms of Use
    • Logo & Media
    • Privacy Policy
  • Aktivitas
    • Periksa Fakta
    • Media Sosial MAFINDO
    • Program
      • Social Inoculation Phase 2
      • Program Community Engagement to Counter Incitement in Elections
      • Wanita Cerdas Tangkal Hoaks (Tangkas)
      • AyoLawanCOVID19
      • Inspires
      • MEDIA
      • Tular Nalar
      • Perempuan Periksa Fakta
      • Lomba Indonesia Periksa Fakta
      • Stop Hoaks Indonesia (SHI)
      • Internews HCC Jabar
    • Advokasi dan Edukasi Publik
  • Produk
    • Hoax Buster Tools
    • Yudistira
    • Kalimasada
    • CekFakta.com
    • TurnBackHoax.ID
    • Global Fack-check Database
    • Riset
      • Publikasi lainnya
        • KOMUNIKASI VAKSIN COVID-19 DAN CEK FAKTA
      • Laporan Bulanan
        • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Januari 2021
        • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Februari 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI MARET 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI APRIL 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI MEI 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI JUNI 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI JULI 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI AGUSTUS 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI SEPTEMBER 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI OKTOBER 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI NOVEMBER 2021
        • LAPORAN PEMETAAN HOAKS EDISI DESEMBER 2021
        • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Januari 2022
        • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Maret 2022
        • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Januari 2023
      • Laporan Tahunan
        • Laporan Pemetaan Hoaks COVID-19 Tahun 2020
        • Laporan Pemetaan Hoaks Tahun 2020
        • Laporan Pemetaan Hoaks Tahun 2021
      • Laporan Khusus
        • Riset Akademik
  • CYBER SECURITY
  • Pencapaian
  • Partner
  • Hubungi Kami

Presentasi Hasil Riset Komite Litbang MAFINDO di AMIC International Conference 27th

Presentasi Hasil Riset Komite Litbang MAFINDO di AMIC International Conference 27th

by Webmaster Mafindo / Monday, 24 June 2019 / Published in Uncategorized

Pada hari Senin, 17 Juni 2019 MAFINDO salah satu anggota Komite Litbang MAFINDO, Nuril Hidayah, berkesempatan mempresentasikan salah satu hasil kajian Litbang pada konfereni internasioal yang diselenggarakan oleh AMIC di Chulalongkorn University Bangkok Thailand. AMIC (Asian Media Information and Communication Centre) adalah asosiasi internasional periset yang berusaha membangun keimuan di bidang komunikasi dan informasi yang lebih Asian-based. Judul penelitian yang dipresentasikan adalah “Language Manipulation in Disinformation in Indonesia and Religious Identity”. Riset ini merupakan hasil analisis terhadap hoaks bertema agama yang telah didebunk oleh pemeriksa fakta MAFINDO sejak pertengahan tahun 2015.

Audien kegiatan ini berasal dari berbagai belahan dunia. Sekitar 250 hasil penelitian dipresentasikan pada kegiatan ini dalam berbagai panel selama 3 hari sejak tanggal 17-19 Juni 2019. Riset MAFINDO dipaparkan pada panel tentang “Understanding Humanism and Post-Humanism: Artificial Intelligence, Robotic, Dataism, etc” bersama dengan beberapa periset dari India. Turut hadir dalam panel ini adalah Profesor Ronny Adhikara dari Indonesia dan Profesor Jack Linchun Qiu dari Hongkong.

Gagasan pokok yang disampaikan oleh riset MAFINDO terebut adalah tentang disinformasi bertema agama di Indonesia dan perannya dalam membentuk identitas agama yag eksklusif.  Kajian ini diletakkan dalam kerangka radikalisasi Islam online. Dalam konteks ini, periset melihat bahwa selama ini kajian-kajian yang ada lebih menitikberatkan pada ekspresi kebencian pada level yang lebih tinggi seperti diskriminasi dan kekerasan. Sementara itu, studi tentang ekspresi kebencian pada level yang lebih awal belum banyak tersentuh. Di sinilah kajian ini berusaha untuk mengisi celah yang masih terbuka. Kajian inni menemukan bahwa disinformasi bertema agama yang mengandung pesan radikal ini berfungsi untuk enciptakan bias dan prasangka. Tujuannya adalah untuk membentuk kelompok-kelompok outgroup di satu sisi, dan menguatkan identitas kelompok religius yang eksklusif di sisi yang lain. Kelompok-kelompok outgroup inilah yang nantinya akan dipersalahkan ketika kelompok eksklusif merasakan ketidakpuasan. Salah satu contoh kelompok outgroup yang menjadi target disinformasi adalah kalangan yang merepresentasikan visi Islam moderat. “Heretic”, “lebih suka membela non-muslim” adalah contoh stereotip yang dilekatkan pada kelompok ini. Lewat stereotip-stereotip ini, disinformasi bertema agama berusaha mempengaruhi pembentukan identitas agama yang eksklusif melalui mekanisme filter informasi oleh publi yaitu generalization, deletion, dan distortion.

 Presentasi berjalan dengan lancar. Sejumlah tanggapan muncul dari audiens. Profesor Ronny Adhikara menyampaikan apresiasi pada gerakan sosial seperti MAFINDO dan berharap akan ada lebih banyak program-program yang inokulatif. Profesor Jack Linchuan Qui memunculkan isu tentang ada tidaknya hubungan antara kelas sosial dengan kerentanan seseorang terhadap hoaks. Isu ini ditanggapi dengan mengutip riset yang justru menunjukkan peningkatan gejala radikalisme di kalangan educated people dan professionals. Riset ini sendiri disampaikan dengan harapan akan ada perhatian lebih kepada radikalisasi agama pada tahapan yang lebih awal, seperti yang dicerminkan oleh data kajian ini yakni penciptaan bias dan prasangka. Disinformasi bertema agama ini perlu mendapatkan penanganan secara serius dan strategis karena apa yang berlangsung dalam pikiran tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan kriminal sehingga dalam penanganan radikalisme aspek ini relatif kurang disentuh, padahal justru di situlah benih-benih kebencian disebar.

foto bersama usai kegiatan
perwakilan tim Litbang Mafindo saat sedang menyampaikan materinya

  • Tweet

About Webmaster Mafindo

What you can read next

Kelas Kebal Hoaks
Workshop Konsultasi Penerjemah Dan Penulisan Konteks Indonesia
WEBINAR PEREMPUAN PERIKSA FAKTA MAFINDO
[PERIKSA FAKTA] SUBSIDI PULSA RP250 RIBU DAN KUOTA 75 GB OLEH KEMENDIKBUD PERIODE DESEMBER 2021

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • KPID Jatim dan Mafindo Latih Lembaga Penyiaran Lawan Hoaks

    Surabaya – Komisi Penyiaran Indonesi...
  • WHO Membangun Kurikulum Manajemen Infodemik, Mafindo Ikut Terlibat

    Keterangan foto: Peserta Konsultasi Teknis WHO ...
  • Laporan Pemetaan Hoaks Tahun 2021

    ...
  • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Maret 2022

    ...
  • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Januari 2023

    ...

Recent Comments

    Archives

    Categories

    • Posts
    • Tentang Kami
    • Uncategorized

    Featured Posts

    • KPID Jatim dan Mafindo Latih Lembaga Penyiaran Lawan Hoaks

      0 comments
    • WHO Membangun Kurikulum Manajemen Infodemik, Mafindo Ikut Terlibat

      0 comments
    • Laporan Pemetaan Hoaks Tahun 2021

      0 comments
    • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Maret 2022

      0 comments
    • Laporan Pemetaan Hoaks Edisi Januari 2023

      0 comments
    • GET SOCIAL
    MAFINDO

    © 2021 All rights reserved. MAFINDO.

    TOP